Halsel, Kawasiin – Warga Desa Jiko, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, kini tengah menghadapi lonjakan kasus malaria akibat maraknya penyebaran nyamuk di wilayah tersebut. Jum’at (22/08/2025)
Peningkatan kasus ini disebut sebagai dampak dari kurangnya upaya pencegahan dan pengendalian lingkungan. Warga menilai pemerintah desa, kecamatan, hingga pihak puskesmas belum menunjukkan respons nyata atas masalah yang telah berlangsung cukup lama ini.
“Sudah sejak lama nyamuk berkembang biak dengan bebas, tapi tidak ada tindakan sama sekali. Kami heran kenapa puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan justru terkesan diam,” ujar salah satu warga Jiko yang enggan disebutkan namanya.
Keluhan masyarakat disebut tidak hanya datang dari Desa Jiko, tetapi juga dari beberapa desa lain di wilayah Kecamatan Mandioli Selatan yang mengalami masalah serupa. Namun hingga kini, belum ada langkah konkret dari pihak terkait.
Warga menilai, sikap acuh dari pemerintah kecamatan, desa, maupun pihak puskesmas sangat disayangkan, terlebih karena dampaknya menyentuh langsung pada kesehatan masyarakat.
“Penyakit malaria sudah banyak memakan korban. Kami butuh tindakan cepat, bukan pembiaran,” ujar warga lainnya.
Masyarakat kini mendesak Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, khususnya Bupati dan Wakil Bupati, serta Dinas Kesehatan untuk segera turun tangan.
Mereka berharap ada langkah konkret dalam bentuk fogging, pembagian kelambu, maupun edukasi pencegahan kepada masyarakat.
“Jika tidak segera ditangani, kami khawatir akan ada korban jiwa berikutnya,” tambah warga tersebut. (T.U 94)