HARGA BBM DESA KAWASI MELONJAK TINGGI.

Kawasi Indonesia NewsKawasi – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax melonjak tinggi mencapai 25 ribu – 28 ribu perliter, di areal sepanjang jalan Desa Kawasi, Kecamatan obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

 

 Berdasarkan pantauan media KawasiIndonesia News, Kamis 02-Januari 2025, harga Pertalite (BBM) subsidi suda mencapai harga perliter 25 ribu – 28 ribu begitupun Pertamax BBM non subsidi kenaikan harga sangat cukup tinggi dibandingkan degan harga sebelumnya, yang berkisar 20 ribu perliter.

 

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax sangat berdampak pada penggunaan Roda dua roda empat dan para nelayan yang ada di Desa Kawasi. 

 

Ibu Irma atau disapa mama Ambon menyampaikan keawak media, sebagai penjual Bensin enceran di emperan jalan Desa kawasi bila kenaikan harga di sebabkan oleh terbatasnya pasokan Bensin. Sementara permintaan meningkat jalang tahun baru.

 

BBM yang di datangi dari kota ambon, atau Pulau seram, lele, wayaloar, bacan atau Labuha, madopolo sehingga memerlukan waktu 1-2 hari bahkan mingu, sehinga pasokan sering kali tidak mencukupi. Ungkapnya 

 

” Kami terpaksa menjual Bensin perliter 25 ribu-28 ribu karena stok sangat terbatas. Pengiriman dari Ambon, seram,bacan, Labuha, wayaloar, lele, madopolo. Ke Desa kawasi memakan waktu 1-2 hari bahkan Minggu sementara, banyank pembeli, terutama para perkendaran Roda dua & roda empat, sangat membutukan menjalang tahun baru. Ucap mama Ambon.

 

Kondisi ini membuat pembeli harus megeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhan berkendaraan dan para nelayan, para penjual BBM berharap segera normal agar harga bisa kembali stabil.

 

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sangat mempengaruhi kestabilan ekonomi dan pendapatan Warga Kawasi dan Kariawan yang ada diareal perusahan PT.Harita Group, kondisi semacam ini dibutuhkan kehadiran pemerintah daerah Halmahera Selatan untuk mengambil langka tepat mengatasi melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM) di Desa Kawasi. 

 

Pen. Yulius Riko siar

Related posts