Halsel – Kawasi Indonesia News – kini ladang pencabulan dan kekerasan sexsual merajalela di Halmahera Selatan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dan kapolres halmahera selatan Propinsi Maluku Utara, seharusnya tidak menganggap remeh atas peristiwa ini, dan tidak menganggap hanya sekedar kasuistik. Sabtu (04-01-2025)
Miris. Beberapa bulan lalu kita dihebohkan dengan Ayah tiri yang mencabuli anaknya, Oknum guru melakukan pencabulan terhadap siswanya, kini Seorang siswa SMP di perkosan dan direkam lewat video bahkan disebarkan.
Irsandi (Andi) seorang aktivis Halmahera Selatan menyampaikan “Pencabulan dan kekerasan seksual pada anak atau remaja akan berdampak panjang, dan berdampak pada masalah kesehatan fisik dan psikologis, bahkan hingga dewasa.”
Kekerasan sexsual yang dialami oleh anak-anak dan remaja akan mengalami Pengkhianatan atau hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa (pengkhianatan), Trauma secara seksual (traumatic Sexualization), Merasa tidak berdaya (powerlessness), dan Stigma (stigmatisasi). Secara psikologis si korban akan mengalami trauma psikologis, dan bahkan besar kemungkinannya akan melakukan pelampiasan balas dendam. Ujarnya
Dia bilang. Situasi ini seharusnya menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama, Karena minimnya sosialisasi pendidikan seks dan kekerasan sexsual, dan bahkan lemahnya kontrol sosial, membuat para predator seksual ini leluasa melancarkan aksinya.
kasus-kasus seperti ini sering terjadi dan melibatkan orang-orang terdekat, (Ayah tiri, Guru, dan teman sebaya). Ungkapnya.
Lanjut dia. Sehingga untuk mencegah agar kasus ini tidak terulang lagi dan bahkan dapat memicu konflik horizontal, Perlu kerjasamanya dari pemerintah kabupaten hingga pada pemerintah desa,
Kami juga meminta agar penegak hukum, Kapolres halsel harus menyatakan adil dalam mengadili para bejat, (Predator seksual) dan DP3AKB segera memberikan penanganan khusus pada korban kekerasan sexsual. Tutupnya.
• Tim – Sentral – Kun
